Search

Sophos Prediksi 3 Tren Kejahatan Siber 2019 Ini Makin Mengganas

loading...

JAKARTA - Tren kejahatan siber yang terjadi sepanjang tahun 2018 dideteksi semakin mengganas sehingga harus menjadi perhatian semua pihak secara global pada 2019. Peringatan dini ini disampaikan oleh Sophos (LSE: SOPH),pemimpin global di industri keamanan jaringan dan endpoint yang merilis 2019 Threat Report.

Laporan tren kejahatan siber pada 2019 dibuat oleh para peneliti SophosLabs setelah mengamati perubahan-perubahan dalam tataran ancaman selama 12 bulan terakhir. 2019 Threat Report tersebut mengungkap bagaimana tren kejahatan siber tersebut diprediksi akan berdampak pada keamanan siber di tahun 2019.

Chief Technology Officer di Sophos, Joe Levy, mengatakan, seperti yang disampaikan dalam SophosLabs 2019 Threat Report, ancaman kejahatan siber pada 2019 tidak bisa diremehkan. Menurutnya, tren kejahatan siber memasuki 2019 sedang berevolusi.

’’Penjahat siber yang kurang terampil dipaksa keluar dari bisnis. Sedangkan penjahat-penjahat termahir akan meningkatkan kemampuannya dan bertahan, dan pada akhirnya kita akan berhadapan dengan lawan yang lebih sedikit, namun lebih pandai dan kuat. Penjahat-penjahat siber ini merupakan kolaborasi efektif dari penyerang tersembunyi dan malware siap pakai yang menggunakan teknik membajak manual. Tidak untuk tujuan spionase atau sabotase tapi untuk menjaga aliran masuk pendapatan haram mereka,”papar Levy dalam keterangan resminya.

Berikut tren kejahatan siber menurut SophosLabs 2019 Threat Report yang berfokus pada perilaku-perilaku dan serangan-serangan penjahat siber utama.

1.Penjahat siber kapitalis berpaling ke serangan ransomware yang terencana

Sepanjang 2018, serangan-serangan ransomware manual tepat sasaran yang menguntungkan para penjahat siber hingga menghasilkan jutaan dolar Amerika Serikat. Serangan ini berbeda dari serangan gaya ‘spray and pray’ yang secara otomatis disebarkan melalui jutaan surel.

Ransomware manual tepat sasaran ini lebih merusak daripada virus yang disebarkan dari bot karena penyerang manusia dapat menemukan dan mengintai korban, berpikir lateral, menganalisis masalah untuk mengatasi hambatan, dan menghapus data cadangan sehingga tuntutan tebusan dengan taruhan besar harus dibayarkan.

Gaya serangan interaktif ini membuat para lawan secara manual mengatur siasat melalui sebuah jaringan secara perlahan, kini meningkat popularitasnya. Para ahli di Sophos percaya kesuksesan finansial SamSam, BitPaymer dan Dharma menginspirasi para penyerang peniru dan memprediksikan akan lebih banyak tejadi di tahun 2019.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sophos Prediksi 3 Tren Kejahatan Siber 2019 Ini Makin Mengganas"

Post a Comment

Powered by Blogger.