
GM Authority mengatakan jumlah pemesanan mencapai 20.368 unit dengan detil 16.787 unit untuk tipe coupe sisanya 3.581 unit adalah tipe yang atapnya bisa terbuka atau convertible. (Baca juga : Porsche Experience Center Dibuka di Jepang, Apa Istimewanya?)
Yang menarik sebanyak 18.577 unit Chevrolet Corvette C8 terjual di Amerika saja. Sisanya dikirim 1.490 unit ke Kanada, 139 unit ke Meksiko dan 162 unit ke kawasan Timur Tengah.
Uniknya mobil sport andalanChevrolet tersebut justru sama sekali tidak dipesan oleh konsumen yang ada di Eropa. Padahal jika disandingkan dengan mobil-mobil sport lainnya seperti Lamborghini dan Ferrari, Chevrolet Corvete C8 tidak kalah eksotis.
Situs Torquenews mengatakan konsumen di Eropa tidak bisa memesan Chevrolet Corvette karena memang Chevrolet tidak berjualan mobil itu di kawasan Eropa. Hal ini merupakan konsekwensi dari peraturan emisi yang diterapkan di kawasan Benua Biru itu.
Mesin LT1 yang digendong Chevrolet Corvette tidak memenuhi standar konsumsi bahan bakar yang diinginkan oleh Uni Eropa. Selain itu mesin LT1 juga dianggap memproduksi gas buang yang membahayakan bagi lingkungan di Eropa. (Baca juga : Edan, Pria Ini Koleksi 24 Mobil Replika Fast and Furious)
Tidak hanya regulasi, Chevrolet sediri sebenarnya kesulitan menjual mobil itu di Eropa karena kondisi mereka sendiri. Disebutkan Torquenews lagi, sangat jarang bagi Chevrolet membuat mobil dengan palang kemudi di kanan, seperti yang ada di Inggris, yang juga merupakan pasar mobil sport besar di Eropa.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chevrolet Corvette Cuma Laris di Amerika Dibanding Eropa, Kenapa?"
Post a Comment