
Alih-alih kembali bekerja seperti biasa, para pekerja di seluruh dunia kini dapat membentuk cara kerja sesuai keinginan mereka, baik itu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai (47%), menghemat uang (41%), atau bekerja dari jarak jauh (32%). BACA JUGA - Hebat! Tanpa Diperiksa LAPAN Tahu Detail Meteor yang Jatuh di Medan
Bahkan, hampir dua dari lima karyawan (39%) ingin meninggalkan sistem bekerja 9 to 5 dan angka ini bahkan lebih besar untuk mereka yang berusia 25-34 tahun (44%).
Hal ini mengindikasikan bahwa tren sedang berkembang, dan sekitar sepertiga (32%) ingin mengakhiri sistem bekerja lima hari dalam seminggu.
"Jelas pandemi ini telah mempercepat transformasi digital dan sekaligus memadukan kehidupan kerja dan pribadi kita," ujar Alexander Moiseev, Chief Business Officer Kaspersky dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).
" Apa yang sekarang kami lihat adalah bahwa karyawan memanfaatkan teknologi untuk memiliki masa depan baru, dan secara aktif merangkul perubahan dalam mengejar kebebasan dan fleksibilitas," sambungnya.
Karena keinginan karyawan bekerja semakin modern dan fleksibel, penting bagi perusahaan untuk mendukung dengan cara meningkatkan dan menyesuaikan fasilitas yang dibutuhkan.
Mengingat lebih dari sepertiga (38%) tenaga kerja secara aktif membutuhkan lebih banyak dukunganteknologidari organisasi mereka saat melakukan bekerja jarak jauh, akhirnya permintaan untuk kesediaan alat dan teknologi demi membuat pengguna tetap produktif, terhubung, dan aman semakin besar.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kaspersky Sebut Anak Muda Enggan Kembali Bekerja dari Kantor"
Post a Comment