Tapi, ketika benar-benar di uji cobakan ke publik, ternyata mengundang banyak protes. Terutama soal privasi. Banyak orang merasa rikuh ketika ada orang memakai Google Glass di tempat-tempat umum, misalnya restoran atau klub.
Karena ditakutkan penggunanya bisa merekam video diam-diam dan mengganggu privasi. Maka banyak klub-klub di Amerika dan Eropa yang melarang penggunaan Google Glass.
Lalu, apakah inovasi kacamata pintar ini kemudian hilang? Jawabannya, tidak.
Google Glass masih dipakai. Tapi, hanya untuk kebutuhan bisnis. Inovasi itu akhirnya menemukan fungsi dan posisinya sendiri. Namanya Google Enterprise Edition.
Yang terbaru, bahkan Google terus memperbaiki fitur-fitur Google Glass. Salah satunya, dengan menambahkan fitur video call Google Meet.
Dampaknya, supervisor di lapangan bisa langsung berkomunikasi dengan pekerja lapangan, dan melihat langsung apa yang dilihat oleh si pekerja. Ini akan sangat memudahkan penyelesaian tugas dan koordinasi.
Ide serupa juga dikejar Microsoft, terutama saat mendemokan perangkat kacamata pintar HoloLens, yang disinergikan dengan layanan video call Skype. Namun, ternyata mereka malah fokus pada layanan berlangganan Dynamics 365 Remote Assist.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Apa Kabar Google Glass? Masih Ada Kok, tapi Khusus Dipakai untuk Bisnis Aja!"
Post a Comment