Terkait hal ini, laman Reuters melaporkan, pemerintah Indonesia tengah dalam diskusi awal dengan produsen kendaraan listrik Tesla Inc. Mereka membicarakan potensi investasi penambangan nikel.
Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ingin mengembangkan rantai pasokan penuh nikel untuk rumah. Terutama untuk mengekstraksi bahan kimia baterai, membuat baterai, dan pada akhirnya membuat kendaraan listrik.
Indonesia sendiri telah menghentikan ekspor biji nikel yang belum diolah untuk mendukung investasi di industri dalam negeri.
Ayodhia Kalake, pejabat senior di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, mengatakan, Tesla telah menghubungi pemerintah secara informal tentang kemungkinan usaha. Hanya dia tidak merinci kemungkinan investasi apa yang akan dilakukan Tesla di sini.
“Itu masih diskusi awal dan belum detail,” kata Ayodhia di Jakarta, dilansir dari laman Reuters, Senin (5/10/2020).
“Kami perlu diskusi lebih lanjut dengan Tesla,” katanya seraya menambahkan Indonesia memiliki sejumlah insentif untuk investasi EV (kendaraan listrik).
Benarkah demikian? Sayangnya Tesla tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tesla Disebut Dekati Indonesia untuk Pengembangan Baterai Mobil Listrik"
Post a Comment