Search

Persaingan Teknologi Masa Depan China vs AS Makin Tajam

loading...

NEW YORK - Huawei, perusahaan raksasa China, memang bukan sebagai keynote speaker pada Consumer Electronic Show (CES) 2019 di Las Vegas Convention Center.

Namun, kehadiran China di sana sangat kentara dan menunjukkan persaingan China dengan Amerika Serikat (AS) selaku tuan rumah. CES merupakan pameran elektronik terbesar di dunia yang dihadiri lebih dari 180.000 orang dan 4.400 perusahaan yang berakhir kemarin.

Itu menjadi tempat bagi orang untuk menemukan teknologi terbaru yang berkembang saat ini di dunia. Di ajang tersebut juga menjadi persaingan perusahaan teknologi antara AS dan China. Huawei Mate merupakan salah produk yang dipajang di CES.

Baca Juga:

Namun, kebanyakan warga AS memang tidak terlalu suka dengan produk tersebut. Apalagi, badan keamanan AS telah menyatakan kekhawatiran tentang penggunaan berbagai produk elektronik China karena khawatir digunakan untuk program spionase dan intelijen.

Namun, Huawei tetap percaya diri dan unjuk diri di tengah petinggi perusahaan itu akan diekstradisi atas tuduhan pelanggaran perbankan. Ditambah lagi iklim perdagangan bilateral Beijing-Washington juga sedang mendidih.

“Alasan bisnis bagi China untuk datang ke CES karena mereka (China) bisa bertemu dengan semua pembeli dari seluruh dunia.
Itulah kenapa mereka ada di sini (CES),” kata CEO Asosiasi Teknologi Konsumer Gary Shapiro, yang mengelola CES, dilansir BBC , kemarin.

Huawei sendiri tidak memiliki tempat yang besar di CES, dan tidak ada eksekutif perusahaan yang hadir.

Beda dengan tahun lalu di mana Richard Yu, salah satu eksekutif senior Huawei datang sebagai pembicara utama. Tahun ini tidak ada eksekutif perusahaan China yang hadir di acara ter sebut. Bukan hanya Huawei, ZTE, perusahaan China berbasis di Shezhen, hadir di CES setiap tahun sejak 2011.

Tidak ada penjelasan kenapa hal tersebut terjadi. Sepertinya ZTE protes karena tahun lalu Presiden AS Donald Trump menan da tangani perintah agar pemerintah AS tidak boleh menggunakan produk dari ZTE. Dalam penelusuran BBC , 14% peserta CES berasal dari China dengan kehadiran Alibaba, JD.com, Le - novo, dan DJI yang mengambil lokasi yang strategis.

Sementara perusahaan raksasa teknologi AS, juga dihantam banyak hal yang merugikan. Apple mengumumkan pendapatannya menurun signifikan. CEO Apple Tim Cook menyalahkan gejolak ekonomi dengan China. Dia juga mengungkapkan perang dagang antara China-AS berdampak serius terhadap mereka.

Apple hanya menjual sedikit iPhone di China.Tantangan yang muncul bahwa Apple bukan lagi produk AS, melainkan produk China karena diproduksi di Negeri Tirai Bambu. “Saya mengatakan bahwa pemerintahan Trump merupakan bagian dari ketegangan ini,” kata Frank Gillet, analis dari Forrester Research.

Ketegangan AS-China berdampak adanya persaingan teknologi yang semakin ketat dan kecurigaan penggunaan teknologi baru mereka. Indus tri teknologi China memang berkembang dalam satu dekade terakhir. Produk China juga memiliki reputasi yang murah dan meniru kreativitas Barat.

Teknologi Baru Terus Bermunculan
Di CES, sejumlah teknologi baru telah dipamerkan, mulai dari smart TV , mobil, piano, hingga toilet yang dilengkapi voice-activated . Virtual itu sebagian besar dibuat oleh Amazon Alexa atau Google Assistant. Sejumlah perusahaan pem buat device mengakui kecanggihan dan kemudahan produk Amazon atau Google.

“Bagi kami, interaksi Alexa lebih mudah dan simpel. Kami juga sudah mencoba Google Voice,” kata Armen Gharabegian, CEO ShadeCrarft, pembuat device pengendali parasol melalui suara.
Pengguna dapat membuka atau menutup sunshade atau memainkan musik di speaker Bloom hanya lewat perintah suara. Teknologi itu dapat digunakan di mana saja, terutama di rumah.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Persaingan Teknologi Masa Depan China vs AS Makin Tajam"

Post a Comment

Powered by Blogger.