loading...
Persaingan layanan cloud computing di Indonesia semakin sesak dengan kedatangan produk Private Infrastructure as a Service (IaaS) dari PT NAP Info Lintas Nusa, yakni INI Cloud. Resmi diluncurkan kemarin, manajemen berupaya memperkenalkan fungsi dan keunggulan INI Cloud kepada publik, khususnya para pelaku bisnis terkait.
Aplikasi bisnis yang menjadi jantung operasional perusahaan masa kini dioperasikan dengan bertumpu pada serangkaian infrastruktur yang melibatkan server, operating system, middleware, dan tak ketinggalan akses internet yang mumpuni. Bagi sebagian perusahaan, membangun serta mengelola perangkat dan sistem semacam ini tentunya bukan hal sederhana karena menuntut banyak biaya, waktu, juga teknisi ahli yang berpengalaman.
Komputasi Cloud mengatasi hal ini dengan mengubah rangkaian infrastruktur yang rumit tersebut ke dalam bentuk virtual. Meski begitu, menggunakan layanan Cloud artinya perusahaan harus berkompromi dalam hal keamanan data, mengingat sebagian besar layanan Cloud yang tersedia sekarang bersifat publik.
“INI Cloud menjadi solusi dengan menyediakan Private Infrastructure as a Service yang mampu menjamin privasi Cloud. Dengan memanfaatkan teknologi hyper-converged termutakhir, INI Cloud memungkinkan skalabilitas dan manajemen sumber daya dengan mudah, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui dashboard yang disediakan,” kata Agung Mahardika, Business Development PT NAP Info Lintas Nusa di sela-sela acara peluncuran INI Cloud di Jakarta, Rabu (12/12/2018).
Mengenai kelebihan INI Cloud dibanding produk di pasaran, manajemen PT NAP Info Lintas Nusa menjamin biaya yang dikenakan flat atau stabil. “Tak ada biaya siluman yang umumnya diterapkan oleh perusahaan lain. Misalnya karena kelebihan kuota dan sebagainya,” katanya lagi.
Karena itu, solusi Komputasi Awan yang ditawarkan perusahaan tersebut tergolong aman dan sederhana dengan harga bersaing. “INI Cloud merupakan produk cloud dari PT NAP Info Lintas Nusa, penyedia infrastruktur jaringan dan teknologi. Kami berdiri sejak tahun 2000,” kata Nusa Herlambang, GM Sales dan Maerketing PT NAP Info Lintas Nusa.
Disebutkannya, perusahaan memiliki dan mengoperasikan infrastruktur kabel serat optik bawah laut berkualitas tinggi Matrix Cable System, serta jaringan interkoneksi Matrix Cable Internet Exchange (MC-IX) yang terhubung langsung ke penyedia OTT (Over the Top) dan CDN (Content Delivery Network) di seluruh dunia.
Alex Budiyanto dari Komunitas Cloud Computing Indonesia, mengatakan, saat ini semua pelaku usaha harus berpikir go digital. Jika tidak, maka porsi bisnis akan semakin mengecil.
Tak heran banyak yang bertransformasi ke digital agar bisa mendongkrak keuntungan. "Tujuan keduanya meningkatkan produktivitas. Perusahaan juga berharap biaya produksi semakin kecil dan mendapat penghasilan baru dari bisnis barunya," katanya.
Nah mengarahkan perusahan menuju go digital demi pengalaman pelanggan yang lebih baik tidaklah murah. Sebab perusahaan harus mempunyai internet, server, aplikasi, dan infrastruktur IT.
"Investasinya sangat mahal. Kalau tidak bagus, bisa menyebabkan server mati. Kondisi ini juga mematikan bisnis," sebutnya.
Seperti momen Harbolnas yang membuat banyak e-commerce diserbu konsumen. "Kalau mati layanannya? Berapa kerugian perusahaan seperti Bukalapak yang menargetkan meraup Rp1,6 triliun pada momen ini. Mau bangun infrastruktur sendiri harus punya tempat, SDM bagus, dan investasi besar," kata Alex.
Nah untuk praktisnya, menggunakan cloud computing adalah solusi terbaiknya. "Karena saat itu butuh, maka saat itu juga bisa didapatkan. Jangan kekhawatiran soal keamanan data, sebab bisnis mereka adalah kepercayaan. Jika ada isu privasi, maka bisnis mereka akan hancur," pungkasnya.
(mim)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Layanan INI Cloud Dirilis, Perusahaan Jamin Tak Ada Biaya 'Siluman'"
Post a Comment