
Penemuan serat nilon penghasil listrik merupakan kolaborasi antara Universitas Bath, Institut Max Planck untuk Penelitian Polimer di Jerman dan Universitas Coimbra di Portugal. Penelitian ini berdasarkan terobosan pada solusi nilon piezoelektrik yang dipimpin oleh Profesor Kamal Asadi dan Saleem Anwar dari Departemen Fisika di Universitas Bath.
Baca juga : Video Cabul Mirip Gisel Beredar, Ahli IT Pastikan Jadi Sasaran Empuk Situs Porno
Piezoelektrik menggambarkan fenomena dimana energi mekanik diubah menjadi energi listrik. Sederhananya, muatan listrik akan dihasilkan ketika kita mengetuk atau memutarbalikkan bahan piezoelektrik. Dengan penambahan komponen seperti kapasitor, muatan listrik dapat diambil, disimpan, dan kemudian digunakan untuk mensuplai daya pada ponsel.
Saat mengenakan kemeja piezoelektrik, gerakan sederhana seperti mengayunkan lengan akan menyebabkan distorsi yang cukup pada serat kemeja untuk menghasilkan listrik. "Ada permintaan yang meningkat untuk tekstil elektronik yang cerdas, tetapi menemukan serat bahan elektronik murah dan mudah didapat yang cocok untuk pakaian modern merupakan tantangan bagi industri tekstil," kata Asadi, dikutip dari Technology.
Bahan piezoelektrik merupakan kandidat yang baik untuk sumber energi dari getaran mekanis, seperti gerakan tubuh. Namun, sebagian besar bahan ini adalah keramik dan mengandung timbal yang beracun.
Para ilmuwan telah menyadari sifat piezoelektrik pada nilon sejak 1980-an dan fakta bahwa bahan ini bebas timbal dan tidak beracun membuatnya sangat menarik. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana menyiapkan serat nilon yang mempertahankan sifat piezoelektriknya.
Ketika berbentuk polimer mentah, nilon adalah bubuk putih yang dapat dicampur dengan bahan lain (alami atau buatan manusia). Bahan kemudian dicetak menjadi berbagai produk, mulai dari pakaian, bulu sikat gigi hingga kemasan makanan dan suku cadang mobil.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Manusia Bisa Mengisi Daya Ponsel Dari Gerakan Tubuh di Masa Depan"
Post a Comment