Namun, dengan banyaknya perusahaan yang kini mendapatkan lisensi untuk memasok Huawei, tampaknya masih ada harapan bagi pabrikan untuk tetap eksis.
Semuanya derita pabrikan dimulai dengan Pemerintah AS yang mengatakan 5G milik Huawei tidak aman. Mereka juga dituding punya hubungan serius dengan Pemerintah China. Meskipun Huawei membantah klaim ini dan meminta bukti, Presiden Donald Trump masih menjatuhkan sanksi kepada Huawei.
Larangan Pertama
Awal tahun lalu, Pemerintah AS melarang Huawei berbisnis dengan perusahaan Amerika. Artinya, perusahaan Amerika tidak dapat berbisnis dengan Huawei tanpa izin khusus. Rupanya, Huawei melakukan bisnis hanya dengan segelintir perusahaan dan mereka semua memiliki alternatif.
Smartphone Huawei tidak dapat menggunakan GMS dan ini adalah efek yang lebih buruk dari larangan tersebut. Sebagai tanggapan, Huawei meluncurkan Harmony OS (Hongmeng OS) dan HMS (Huawei Mobile Services). Meski larangan tersebut memengaruhi bisnis ponsel cerdas Huawei di Eropa, keuangannya masih stabil. Faktanya, Huawei menjadi pembuat smartphone terbesar secara global dengan larangan tersebut.
Larangan Kedua
Tak puas dengan dampak larangan Huawei, AS mengubah larangan tersebut. Kali ini, dipastikan perusahaan mana pun yang menggunakan teknologi Amerika tidak bisa bekerja untuk Huawei. Ini berarti bahwa itu akan memengaruhi bahkan perusahaan non-Amerika.
Akibat larangan ini, Huawei tidak dapat lagi memproduksi chip Kirin andalannya. Huawei hanya mendesain chip Kirin, pihak lain yang membuat SoC tersebut.
Pembuatan chipset Kirin ditangani oleh TSMC. Pembuat chip Taiwan tersebut menggunakan banyak teknologi Amerika. Ini berarti mereka tidak bisa lagi berfungsi untuk Huawei.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei"
Post a Comment