
Sebuah penelitian dari Universitas Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, melihat bahwa partikel mikroplastik bergerak melalui bahan berpori seperti tanah dan sedimen. Bahan tersebut kemudian pecah dan bergerak secara substansial.
"Mempelajari proses yang bisa disebut stop and restart dan kondisi yang mengendalikannya adalah hal baru," kata Sujit Datta, peneliti di Universitas Pricenton, dikutip dari Phys.
Baca juga : Instagram Perbarui Panduan untuk Orang Tua, Peringati Hari Anak Sedunia
Sebelumnya, peneliti mengira bahwa ketika mikropartikel berhenti, mereka akan tinggal di sana. Namun, itu justru membatasi pemahaman tentang penyebaran partikel polusi plastik.
Memimpin penelitan ini, Datta menemukan bahwa mikropartikel didorong bebas ketika laju cairan yang mengalir melalui media berpori cukup tinggi. Dia dan para peneliti lainnya menunjukkan bahwa proses pengendapan atau pembentukan sumbatan, erosi, dan pemecahanan partikel telah membentuk sebuah siklus.
"Tidak hanya menemukan dinamika partikel yang terjebak, tersumbat, membangun endapan dan kemudian didorong masuk, tetapi proses tersebut memungkinkan partikel menyebar pada jarak lebih jauh daripada yang kita duga," kata Datta.
Para peneliti menguji dua jenis partikel yang bersifat "lengket" dan "tidak lengket", yang mirip dengan jenis mikroplastik di lingkungan. Anehnya, mereka menemukan bahwa tidak ada perbedaan terhadap dua jenis partikel tersebut. Keduanya masih tersumbat dan tidak tersumbat pada tekanan fluida yang cukup tinggi. Satu-satunya perbedaan adalah dimana klaster itu terbentuk.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bagaimana Polusi Plastik Tersebar? Begini Caranya"
Post a Comment