Dengan IoT, maka masing-masing perangkat akan bisa berbicara atau berkomunikasi. Di rumah, IoT memungkinkan konsumen mematikan lampu, menyalakan TV, memutar musik, mengecek isi kulas, hanya memakai smartphone.
Di pabrik atau perusahaan manufaktur, dampak IoT akan terasa besar. Industri bisnis manufaktur dapat dengan mudah mengelola bisnis, memastikan seluruh alur produksi berjalan optimal, hingga memantau kondisi aset perusahaan secara berkala. Lebih dari itu, biaya operasional juga bisa lebih terjangkau dan efisien.
perusahaan telekomunikasi sudah mulai menghadirkan layanan “IoT Smart Manufacturing” untuk bisnis, yakni layanan yang dapat meningkatkan produktivitas dengan koneksi IoT bagi seluruh industri bisnis manufaktur.
”IoT sebagai bagian dari Revolusi Industri 4.0 menjadi salah satu inovasi teknologi yang mampu meningkatkan performa bisnis, termasuk industri manufaktur,” ujar Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena.
BACA JUGA: Pencapaian Xiaomi Selama 2020 Bakal Bikin Kompetitornya Bergidik, Apa Saja?
Apalagi, Bayu mengatakan, masa pandemi yang masih melanda sampai saat ini memaksa semua sektor industri untuk go digital.
Inovasi “IoT Smart Manufacturing” menurut Bayu ditujukan untuk mendukung transformasi digital industri manufaktur, khususnya dalam mengadopsi teknologi baru.
”IoT Smart Manufacturing” mampu memantau performa mesin produksi secara real-time dan akurat di berbagai industri manufaktur, industri bahan kimia, otomotif, tekstil, obat-obatan, dan lainnya,” ujar Bayu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anti Boncos, Ini yang Terjadi Ketika Pabrik dan Manufaktur Gunakan Internet of Things!"
Post a Comment