loading...
Menurut kepala produk konten LinkedIn, Pete Davies, fitur tersebut merupakan format percakapan baru untuk berkomunikasi dengan tujuan bisnis, demikian dikutip laman The Verge, Sabtu (29/2/2020).
Fitur Stories menawarkan cara yang lebih ringan, lebih kasual, untuk berinteraksi di dunia bisnis, dibandingkan pesan dan unggahan resmi yang menjadi interaksi terbesar di LinkedIn.
Baca Juga:
Sebagai contoh, Davies membayangkan jika perusahaan bisa menggunakan Stories untuk berbagi momen penting dari acara kerja atau tips dan trik yang membantu pekerjaan.
Fitur Stories pertama kali diperkenalkan oleh Snapchat pada 2013 silam. Kemudian diadaptasi oleh Instagram dan menjadikannya semakin populer di media sosial. Aplikasi lain termasuk Facebook, WhatsApp, dan YouTube juga turut menghadirkan fitur tersebut.
Secara teknis, ini bukan kali pertama LinkedIn berkecimpung dalam format Stories. Melihat ke belakang, pada 2018 mereka menguji coba fitur serupa yang diberi nama "Student Voices" yang memungkinkan mahasiswa mengunggah video ke "campus playlist" yang ada di aplikasi LinkedIn.
Sayangnya, kita belum tahu kapan fitur Stories versi Linkedin bisa dirasakan pengguna aplikasi tersebut. Saat ini fitur baru sebatas pengujian internal perusahaan.
(mim)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akhirnya LinkedIn Jiplak Fitur Stories Snapchat dan Instagram"
Post a Comment