
loading...
Warung dianggap sebagai platform penggerak utama yang dapat meningkatkan adopsi digital dan inklusi keuangan di masyarakat. Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Mitra Bukalapak kini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta dan mentransformasi lebih dari 1.2 juta warung tradisional yang ada di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Menurut Co-founder dan Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, pihaknya ingin menyelaraskan strategi bisnis untuk menciptakan masyarakat inklusif di kota besar hingga ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. “Kami percaya teknologi itu harus dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Fajrin dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Baca Juga:
Saat ini, kata Fajrin, Mitra Bukalapak yang terjauh berada di Timika, Papua. Dia ingin mentransformasikan warung tradisional di Indonesia secara berkelanjutan.
“Kami (ingin) membangun masyarakat inklusif yang berperan aktif terhadap kemajuan ekonomi digital Indonesia,” imbuhnya.
Bukalapak juga menjalankan program-program kerja sama dengan berbagai pemerintahan demi mendorong terciptanya ekosistem digital di berbagai daerah. Beberapa di antaranya kerja sama Bukalapak dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan, serta Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
(mim)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Gambaran Masa Depan Bukalapak dalam Lima Tahun"
Post a Comment