Search

Penggunaan Gadget Berlebihan Picu Tingginya Gangguan Mata Anak

loading...

JAKARTA - Gadget atau gawai kini sudah begitu dekat dengan anak-anak atau bahkan balita. Penggunaan gadget secara berlebihan dalam jangka panjang terbukti mengganggu penglihatan anak-anak. Dibutuhkan peran aktif para orang tua untuk mengatasinya. Dalam beberapa waktu terakhir, kasus anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan seperti mata minus merebak di berbagai daerah.

Di Tangerang Selatan (Tangsel) misalnya saat ini ada ratusan anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun yang mengalami gangguan mata. Dari jumlah itu sebagian penyebabnya akibat penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Di sisi lain penggunaan gadget bagi anak-anak memang tak bisa dielakkan. Untuk menunjang kegiatan belajar, sejumlah sekolah mewajibkan pemakaian gadget seperti handpone dalam mengakses data, materi pelajaran, pelatihan soal, dan sebagainya.

“Pemakaian gadget dan teknologi tidak bisa terbendung. Namun saya mengimbau pema kaian gadget di sekolah diatur dan dikurangi. Di kelas misalnya, handphone tidak diizinkan dan hanya boleh digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono.

Baca Juga:

Bersama Dinas Kesehatan Kota Tangsel, pihaknya belum lama ini menyerahkan bantuan kaca mata kepada ratusan siswa yang sudah mengalami gangguan penglihatan seperti minus. Kacamata tersebut donasi dari para pengusaha optik di Tangsel.

Santoso, warga di Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, kini juga semakin selektif meminjamkan handphone kepada AN, 8, anaknya. Sebab belum lama ini AN diketahui mengalami mata minus karena kecanduan menggunakan handphone. “Saya dan istri sekarang lebih ketat. Paling 15 menit dalam sehari kita pinjami handphone,” ujar pemilik warung soto di Pasar Purwodadi ini.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok dr Sukwanto Gamalyono, MARS mengakui, kasus akibat dampak negatif gadget pada anak cukup banyak. Namun untuk data detail memang belum ada. Pemakaian gadget secara berlebihan jelas dapat menyebabkan lelah mata yang berdampak penglihatan bisa terganggu (minus). Dampak lainnya adalah peradangan mata.

“Saat ini kita sering lihat anak-anak, bahkan balita yang asyik berkutat dengan smartphone. Bahkan balita yang belum bisa membaca pun sudah hafal bagaimana cara mengakses video favoritnya,” katanya. Banyak kasus anak yang saking asyiknya memainkan gadget sampai lupa waktu dan terus-menerus tanpa jeda.

Bahkan beberapa anak memainkan gadget dengan posisi dekat dengan mata. “Kebiasaan menatap layar ponsel ternyata punya andil dalam masalah mata, terutama pada anak-anak,” ungkapnya. Menggunakan smartphone dalam kegiatan sehari-hari dan jarak dekat 30-40 cm akan menyebabkan kontraksi otot cilliaris di dalam bola mata atau yang dikenal dengan istilah akomodasi.

Terjadinya akomodasi berlebihan pada mata akan merangsang timbulnya mata minus. Apalagi anak-anak yang masih dalam usia tumbuh kembang. Kelelahan mata atau asthenopia memiliki keluhan serupa dengan orang dewasa. Bedanya anak-anak sering tidak memahami rasa lelah di mata yang mereka rasakan.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Penggunaan Gadget Berlebihan Picu Tingginya Gangguan Mata Anak"

Post a Comment

Powered by Blogger.