Search

Perusahaan RI Diingatkan Ketentuan Keamanan Siber GDPR dari Eropa

loading...

JAKARTA - Trend Micro Incorporated, penyedia solusi keamanan siber dunia, mendorong pelaku bisnis di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memahami isu terkait kepatuhan terhadap aturan kelaikan keamanan data. Misalnya, General Data Protection Regulation (GDPR) yang diberlakukan di Eropa.

GDPR yang diadopsi pada April 2016 setelah empat tahun mengalami pembahasan, saat ini hadir dengan standar proteksi yang makin ketat. Plus disertai sanksi dan denda yang signifikan. Yang paling penting, memiliki cakupan yang kian luas.

Aturan GDPR ini berlaku bagi semua organisasi atau badan usaha apapun dan yang berlokasi di belahan dunia mana pun yang memegang data personal penduduk Uni Eropa. Sebuah perusahaan yang berbasis di Asia misalnya, selama mereka mengumpulkan, menggunakan, dan memroses data-data personal penduduk Uni Eropa maka akan dikenakan peraturan yang sama.

Regulasi ini juga menjelaskan tentang kewajiban melakukan proteksi yang harus dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan terkait –dari mengadopsi metode keamanan tercanggih hingga menyediakan akses yang lebih luas dan kendali penuh kepada masyarakat atas data milik mereka.

Memahami akan potensi gejolak perubahan di perusahaan-perusahaan dalam rangka memenuhi aturan ini, otoritas Uni Eropa memberikan tambahan tenggat dua tahun kepada negara maupun organisasi untuk mempersiapkan diri. Begitu fase transisi usai, GDPR akan diberlakukan.

"Siap atau tidak, soal kepatuhan terhadap aturan ini tidak berhenti sampai pada momen ketika aturan tersebut mulai diberlakukan. Namun akan terus berlanjut ke depan hingga ke proses assessment dan audit," kata Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia di Jakarta, Rabu malam (6/6/2018).

Pemberlakuan GDPR membawa standar baru dalam mengelola perlindungan privasi dan data. Salah satu elemen penting dalam mewujudkan upaya ini adalah bagaimana menerapkan tindakan terkait upaya perlindungan privasi sejak proses pembangunan sistem perlindungan data ini dimulai —alih-alih hanya melakukan penambalan-penambalan begitu serangan terhadap privasi data terjadi.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penciptaan produk-produk baru, yang kemudian melakukan implementasi pascadibangunnya diaplikasi-aplikasi baru, sudah semestinya membangun keamanan privasi menjadi jantung dari setiap upaya-upaya strategis yang mereka lakukan.

Melalui penerapan aturan dan standar baru ini, GDPR mendorong organisasi-organisasi untuk menata kembali kebijakan pengelolaan dan melakukan investasi pada infrastruktur keamanan canggih dalam upaya melindungi data mereka. "Sekali lagi, upaya-upaya kepatuhan terhadap regulasi GDPR perlu terus dilakukan dengan sebaik-baiknya usai fase implementasi ini. Dan penting bagi pelaku industri untuk selalu terbarui dengan setiap perkembangan mutakhir di kancah keamanan siber," tandasnya.

Trend Micro Mencapai Kelaikan GDPR
Dengan diberlakukannya GDPR, Trend Micro kian fokus dalam menyuguhkan keamanan dan perlindungan data, sebagai penegasan akan komitmen perusahaan yang kini berevolusi dalam menyediakan kebijakan keamanan tangguh dan kokoh di seluruh kawasan. Pendekatan keamanan data yang ditempuh oleh Trend Micro sangat komprehensif dan holistik. Bagi mereka, GDPR bukan hanya dipandang sebagai sebuah inisiatif keamanan yang berlaku di Eropa.

Lebih dari itu, Trend Micro menjadikan aturan GDPR sebagai fondasi dasar dalam menghadirkan solusi keamanan miliknya di seluruh dunia. Komitmen yang tinggi dalam mengusung keamanan data dan privasi telah menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk memastikan, bahwa mereka memegang kendali penuh atas data miliknya. "Mereka wajib mengetahui di mana data tersebut berada dan ditangani dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Sebagai bagian dari perjalanan mereka dalam mencapai kelaikan GDPR, Trend Micro bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, baik di lingkup internal maupun ektsernal perusahaan, auditor independen, serta mitra konsultan, dengan mengacu penuh pada pedoman yang disusun oleh UK Information Commissioner’s Office (ICO) dan sejumlah badan regulasi lainnya di Uni Eropa.

"Pendekatan menyeluruh ini dilakukan guna memastikan bahwa seluruh regulasi, aktivitas serta proses terkait upaya perlindungan data milik perusahaan dan milik pelanggan terlaksana dengan baik," paparnya.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perusahaan RI Diingatkan Ketentuan Keamanan Siber GDPR dari Eropa"

Post a Comment

Powered by Blogger.